Pertama kali aku mengenalmu, kala di bangku SMA. Dulu aku mengenalmu hanya sebatas tahu siapa namamu. Jarang ada tutur sapa, bahkan bergurau bersama pun hampir tidak pernah. Aku hanya tahu bahwa kamu adalah Agus Choeron yang ternyata satu kelas denganku. ย Lambat laun kita mulai saling kenal, namun hanya sebatas say hallo.
Setelah lulus dari bangku SMA, aku tidak pernah mengetahui bagaimana kabarmu. Bahkan kontakmu pun aku tidak punya. Hingga di akhir tahun 2020 lalu, salah satu sahabatku menambahkanku ketika kalian sedang telponan. Mulai saat itu kita mulai komunikasi lagi, namun hanya sebatas teman yang setiap hari selalu ejek-ejekan. Tak pernah sedikitpun ada dalam pikiranku bahwa kamu adalah jodohku. Bahkan tak jarang juga aku menceritakan kepadamu bagaimana sosok lelaki idamanku yang aku nantikan sejak dulu.
Komunikasi pun terus berjalan, kita mulai mengenal satu sama lain. Hingga pada suatu hari kau berbicara hal serius denganku. Iya, hari itu tanggal 10 Mei 2021 kau berkata bahwa kau ingin menjalin hubungan serius denganku, kau ingin melamarku, dan menjadikanku sebagai pendampingmu. Padahal sebelumnya kita belum ada hubungan spesial. Jujur, aku sangat terharu. Kamu tahu bahwa aku hanya ingin dekat dengan laki-laki yang memang punya niatan untuk menikahiku. Karena aku tidak mau terluka lagi. Dan aku yakin, kamu lah jodoh terbaik yang Allah takdirkan untukku.
Sayang, terimakasih telah datang dengan niat sucimu. Kamu adalah satu-satunya orang yang bisa membuatku berkata (iya, aku menerimamu). Terimakasih telah menyembuhkan luka lamaku. Hari itu, Kamis 22 Juli 2021 untuk pertama kalinya kau bertemu dengan orang tuaku, kau meminta restu kepada ayahku untuk menikahiku. Kau pun mendatangi maqom ibuku, kau berjanji kepada beliau untuk selalu mencintaiku dan menjagaku seumur hidupmu. Sayang, aku bersyukur memilikimu.
Tanpa mengurangi rasa hormat, para tamu dimohon mematuhi protokol kesehatan yang berlaku